Apa yang saya inginkan? Saya punya banyak keinginan. Saya mempunyai mimpi. Saya?
Seringkali terlalu banyak berfikir dan berkhayal tanpa ada tindakan yang cukup membuat semua hal itu menjadi kenyataan. Mungkin bisa dibilang terlalu banyak galau?
Berpikir mengenai untuk melakukan sesuatu hal yang besar dan mengambil keputusan sendiri selalu saja ada rintangan dan batasan yang dihadapi dan sulit untuk diterima. Pertentangan antara diri sendiri dan orang-orang sekitar. Hidup dalam beberapa tahun terakhir sampai dengan saat ini merasa banyak sandiwara yang dilakukan, banyak menutupi perasaan, banyak berbicara yang bertentangan dengan hati, banyak tersenyum yang sebenarnya ingin sekali saya menangis dihadapan mereka semua. Entah memang ini yang saya rasakan atau memang saya berpikir terlalu keras dan dramatisir sehingga terkesan berlebihan.
Ingin sekali memiliki kebebasan, kenyamanan untuk diri sendiri tanpa memikirkan suasana disekitar. Apakah terlihat seperti egois? Tapi bukankah itu hal yang wajar?
Namun rasanya sulit sekali untuk mendapatkan hal itu. Walaupun orang disekitar tidak terlihat membatasi, akan tetapi secara tidak langsung hati ini membatasi dengan diri sendirinya. Kepala mulai banyak berpikir yang tidak-tidak, padahal apa yang saya tau sebenarnya? Hati ini tidak bisa tenang jika menghadapi situasi seperti itu.
Sempat untuk memberanikan diri berbicara jujur dengan semuanya, namun sehentak suasana menjadi kacau. Banyak terjadi kesalah pahaman, tersudutkan, dan merasa diri ini bersalah dalam situasi tersebut. Kemana lagi saya bisa bercerita? Orang terdekat saja terkadang terasa masih kurang tepat bagi saya. Apa yang salah atau apa yang harus diperbaiki? Komunikasi? Persepsi? Masalah prinsip? Ya memang umur saya yang baru menginjak angka 21 memang tidak banyak pengalaman dibandingkan dengan orang tua yang sudah berpuluh-puluh tahun menjalani hidup. Tapi apakah perasaan, keinginan, dan cita-cita harus saya korbankan? Sedangkan saya merasa perjalanan hidup saya masih panjang. Masih banyak pilihan didepan sana yang bisa saya ambil. Resiko? Hidup memang penuh resiko. Apabila memang diberi kesempatan saya siap dengan semua resiko yang ada.
Saat ini saya menulis, saya pun berpikir. Apakah akan ada orang yang membaca? Memberikan solusi? Entah...
Tapi setidaknya hati ini sedikit merasa lega, walaupun lebih banyak bercerita dengan mesin dan buku yang tidak akan pernah menjawab semua cerita saya...
Semoga Allah selalu memberikan petunjuk-Nya... :)
See u next time...
Seringkali terlalu banyak berfikir dan berkhayal tanpa ada tindakan yang cukup membuat semua hal itu menjadi kenyataan. Mungkin bisa dibilang terlalu banyak galau?
Berpikir mengenai untuk melakukan sesuatu hal yang besar dan mengambil keputusan sendiri selalu saja ada rintangan dan batasan yang dihadapi dan sulit untuk diterima. Pertentangan antara diri sendiri dan orang-orang sekitar. Hidup dalam beberapa tahun terakhir sampai dengan saat ini merasa banyak sandiwara yang dilakukan, banyak menutupi perasaan, banyak berbicara yang bertentangan dengan hati, banyak tersenyum yang sebenarnya ingin sekali saya menangis dihadapan mereka semua. Entah memang ini yang saya rasakan atau memang saya berpikir terlalu keras dan dramatisir sehingga terkesan berlebihan.
Ingin sekali memiliki kebebasan, kenyamanan untuk diri sendiri tanpa memikirkan suasana disekitar. Apakah terlihat seperti egois? Tapi bukankah itu hal yang wajar?
Namun rasanya sulit sekali untuk mendapatkan hal itu. Walaupun orang disekitar tidak terlihat membatasi, akan tetapi secara tidak langsung hati ini membatasi dengan diri sendirinya. Kepala mulai banyak berpikir yang tidak-tidak, padahal apa yang saya tau sebenarnya? Hati ini tidak bisa tenang jika menghadapi situasi seperti itu.
Sempat untuk memberanikan diri berbicara jujur dengan semuanya, namun sehentak suasana menjadi kacau. Banyak terjadi kesalah pahaman, tersudutkan, dan merasa diri ini bersalah dalam situasi tersebut. Kemana lagi saya bisa bercerita? Orang terdekat saja terkadang terasa masih kurang tepat bagi saya. Apa yang salah atau apa yang harus diperbaiki? Komunikasi? Persepsi? Masalah prinsip? Ya memang umur saya yang baru menginjak angka 21 memang tidak banyak pengalaman dibandingkan dengan orang tua yang sudah berpuluh-puluh tahun menjalani hidup. Tapi apakah perasaan, keinginan, dan cita-cita harus saya korbankan? Sedangkan saya merasa perjalanan hidup saya masih panjang. Masih banyak pilihan didepan sana yang bisa saya ambil. Resiko? Hidup memang penuh resiko. Apabila memang diberi kesempatan saya siap dengan semua resiko yang ada.
Saat ini saya menulis, saya pun berpikir. Apakah akan ada orang yang membaca? Memberikan solusi? Entah...
Tapi setidaknya hati ini sedikit merasa lega, walaupun lebih banyak bercerita dengan mesin dan buku yang tidak akan pernah menjawab semua cerita saya...
Semoga Allah selalu memberikan petunjuk-Nya... :)
See u next time...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar